
Cita Rasa Lama Yang Banyak Dicari

Warisan Manis Nusantara
Dadar Gulung adalah salah satu ikon jajanan pasar yang tak lekang oleh waktu, menjadi representasi sempurna dari kekayaan rasa dan bahan baku lokal. Keistimewaannya terletak pada kulit dadar yang tipis dan lembut, berwarna hijau cerah berkat pewarna alami dari daun suji dan pandan, yang sekaligus memberikan aroma wangi yang khas. Jajanan ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang cantik dan membangkitkan nostalgia masa kecil.
Inti Rasa yang Menggugah Selera
Daya tarik utama Dadar Gulung terletak pada isiannya, yang dikenal sebagai ‘enten-enten’ atau ‘inti’ kelapa. Isian ini terbuat dari parutan kelapa muda segar yang dimasak bersama gula merah (gula jawa) hingga mengental dan karamel. Proses pemasakan yang teliti menghasilkan tekstur yang basah, legit, dan rasa manis yang seimbang, diperkaya oleh sentuhan gurih santan. Isian ini kemudian dibungkus rapi oleh kulit dadar, menciptakan harmoni rasa gurih, manis, dan aroma wangi dalam setiap gulungan.
Filosofi dan Pelestarian
Lebih dari sekadar kue, Dadar Gulung membawa filosofi kesederhanaan dan keramahan. Penggunaan bahan-bahan alami seperti kelapa, gula merah, dan pandan mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil bumi. Popularitasnya yang berkelanjutan di tengah gempuran camilan modern membuktikan bahwa rasa otentik dan warisan kuliner tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Dengan terus mengonsumsi Dadar Gulung, kita secara tidak langsung turut melestarikan resep dan teknik memasak tradisional yang diturunkan antar generasi.
